Sabtu, Mei 09, 2009
Hangat sang mentari .......
sejuknya embun pagi.......
ditegakkannya kepalanya tinggi tinggi ,pandangannya liar mencari...
kemana...kemana pujaan hati....
ohhh.resahnya hati ini, apa gerangan yang tlah terjadi....
kenapa dia tak datang mengunjungi..
ngung.....ngung.....
Bergetar helai kelopak bunga matahari
aih aih...itu dia si kumbang pujaan hati datang menghampiri...
Bungaku ..si matahari hati apa kabarmu pagi ini
Ahh...kumbang ku aku merindumu sepanjang malam tadi.
kurindukan bebanmu diatas mahkota bungaku
kurindu rasamu bermain dengan putik dan benang sari ditubuhku..
sayang... aku memimpikan saat saat kau hisap madu di hatiku...
Bungaku...matahari hati
Kau selalu menghangatkan hatiku setiap pagi
Kau tawarkan kenikmatan tiada tara
Kau berikan segala rasa...
Tapi......sadarkah kau..
aku si kumbang penghisap madu...
Tak takutkah kau bahwa suatu saat kau akan layu karenaku..
Dan aku tak akan bisa selalu kembali padamu
Karena ratu kumbang menunggu madu hasil hisapanku
Kumbangku....maduku hanya untukmu
Ambil ambillah ....Hanya untukmu..
Kumbang dan bunga matahari bermain main dengan cinta birahi ...
berpacu dengan panasnya hari.....
bergetar ...berpeluh...berusaha saling memuaskan hati...
ketika gelap datang menjelang
kumbangpun bergegas terbang
Tinggalkan adinda bunga matahari tersayang..
Demikian berulang setiap kali....
Hingga suatu hari kumbang tak datang lagi...
ahhhh hancur hati ini...
Setelah habis madu disesap dan dinikmati ...
kumbang terbang hanya meninggalkan memori....
Tapi bunga matahari tak pernah menyesali
karena cinta telah terpatri dalam hati....
Baginya cinta hanya sekali sesudah itu mati.
Hangat sang mentari .......
sejuknya embun pagi.......
Tak akan pernah lagi melihat getar getar kelopak bunga matahari
memendam rasa menyatakan cinta untuk kumbang pujaan hati...
Hangat sang mentari....
sejuknya embun pagi....
Menjadi saksi helaan napas akhir bunga matahari...
Mati.....